ILMU
{Pengetahuan, wawasan, pengalaman, pemikiran}
Semoga Tuhan selalu menyertai kita sehingga kita selalu berada dalam keselamatan dan kesejahteraan hidup.
Robbi zidni ilmaw war zuqni fahma
=
Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan dan limpahkanlah pengertiannya.
Ilmu berasal dari informasi.
Informasi yang terdefinisi, tersusun dengan baik dan bermanfaat/berguna bisa dikategorikan sebagai ilmu.
Seorang bayi yang baru lahir hanya bisa berteriak alias menangis jika merasa lapar/haus sebelum ibunya menuntunnya ke arah yang tepat untuk menyusu. Selain bayi tersebut tidak punya informasi untuk ke arah itu, bayi tersebut juga tidak punya kemampuan untuk mencapainya. Jika kita merasa lapar maka kita tahu bahwa kita harus makan dan kita pun menuju dapur untuk makan atau singgah ke warung nasi. Ini karena kita telah diberi kekuatan untuk melakukan itu dan yang pasti kita tahu alias memiliki pengetahuan alias telah memiliki informasi tentang cara mengatasi rasa lapar itu sehingga kekuatan kita digunakan kearah yang tepat berdasarkan tuntunan informasi yang telah kita miliki. Jika kita tersesat di jalan ingin menuju suatu tempat maka kita bertanya atau melihat tanda petunjuk jalan untuk mendapatkan informasi agar sampai ke tempat tujuan. Jika kita tidak mendapatkan informasi yang tepat bisa jadi kita akan makin jauh dari tempat yang kita tuju alias tersesat, sedangkan jika informasi yang kita peroleh tepat maka kita dapat sampai ke tempat tujuan dengan selamat dan bahkan bisa lebih cepat.
Betapa pentingnya informasi. Maka kalau boleh saya katakan, informasi adalah 1 hal yang paling penting dan paling mendesak pertama kali dalam kehidupan ini. Jikalau kita punya kemampuan yang sangat besar sekalipun maka tidak akan berdaya untuk mencapai tujuan yang kita inginkan tanpa adanya informasi yang tepat untuk meraihnya. Nah informasi yang tepat alias bermanfaat inilah yang disebut dengan pengetahuan atau ilmu. Maka sesungguhnya Tidak ada yang bisa dilakukan manusia tanpa ilmu. Makin sedikit ilmu makin sedikit yang bisa dilakukan. Makin banyak ilmu makin banyak yang bisa dilakukan.
****
Ilmu bagaikan cahaya yang menerangi seluruh aktifitas manusia, seluruh alam hidup manusia, seluruh perubahan yang terjadi pada kehidupan manusia dan seluruh dunia.
Yang pertama kali dilakukan sebelum melakukan apapun adalah mencari ilmu, mencari tahu mau apa, supaya apa, dengan cara apa dst dsb dll ……..
Siapapun yang ingin menikmati hidup, mulia dalam hidup, sukses dalam hidupnya, sejahtera, selalu sehat dan gembira, dicintai banyak orang, mudah mengatasi masalah dalam hidup harus dengan ilmu. Yang mau dunia harus dengan ilmu dan mau akhirat juga dengan ilmu. Ditinggikan derajat status orang yang berilmu. Karena itu carilah ilmu dari bangun tidur sampai tidur lagi, baik tidur sementara ataupun tidur abadi.
****
Ciri orang yang memandang rendah terhadap ilmu dan kurang ilmu (terbelenggu oleh kesombongannya yang merasa cukup) adalah setiap hari bertambah masalah, tambah persoalan, kesulitan bertambah, kebutuhan yang tidak tercukupi, stress dan akhirnya bersikap emosional dan menyelesaikan masalah dengan kekerasan atau dengan cara-cara yang tidak tepat karena memang stok input untuk menyelesaikan masalah tidak punya banyak sehingga naluri rendah dan hawa nafsu amarah dasar yang digunakan dalam mengambil sikap/tindakannya. Ilmunya tidak sebanding dengan usianya. Kenapa ada rumah tangga tidak bahagia … karena kurang ilmu. Tidak tahu bagaimana menyikapi istri/suami/anak2nya/anggota keluarga lainnya. Membina keluarga tidak tahu, bersikap kepada anggota keluarga semaunya, mengurus anak tidak paham … semuanya karena kurang ilmu.
Karena itu menambah ilmu hukumnya wajib, penting dan mendesak seperti wajibnya memenuhi kebutuhan hidup untuk makan dan minum. Ayat pertama yang turun adalah iqro yang artinya tidak hanya sekedar membaca tapi juga mengandung makna menghitung, menghimpun, menelaah, mempelajari dan menambah ilmu disertai pengertian dan pemahamannya. Setiap hari kita harus menambah kualitas diri kita dengan ilmu, pengetahuan, wawasan, pengalaman baru sesuai dengan penambahan masalah yang kita hadapi. Kita harus menjadikan ilmu sebagai prioritas yang harus dicari karena ilmu adalah pondasi yang membuat kita “memperoleh” dunia dan akhirat.
Ilmu mudah dicari kalau kita punya niat lurus dan sungguh-sungguh. Ilmu susah dicari kalau kita punya sikap sombong, merasa sudah cukup, sudah menjadi yang paling tinggi, pandai, tahu, tua dan merendahkan yang lainnya. Kita harus seperti membawa gelas atau tempat air yang kosong yang selalu siap untuk diisi dalam mencari dan menambah ilmu kapanpun dan dimanapun.
Niatkanlah bahwa saya ingin dekat denganMu dengan ilmu, hidup menjadi bermanfaat dalam hidup dijalanMu dengan ilmu, menikmati hidup ini dengan ilmu, berbekal kembali kepadaMu dengan ilmu. Lalu harus ikhtiar/usaha dengan waktu, fikiran, tenaga dan biaya, sehingga mencari ilmu itu harus menjadi bagian dari waktu kita. Orang yang kurang waktu untuk mengasah (menambah) diri dengan ilmu akan kesulitan dalam hidup ini.
Biaya untuk menambah ilmu bukan pengeluaran tapi modal (investasi). Biaya untuk membeli buku, koran, majalah, internet, ikut kursus, workshop, seminar, pelatihan, sekolah, kuliah dll semuanya itu tidak hilang tapi menjadi modal sumber pemasukan pada saatnya nanti dan dengan berasal dari itu kita bisa menambah kualitas diri kita dalam kehidupan ini.
Dengan membaca 1 buku berarti kita mempelajari ilmu+pengalaman orang yang menulis buku tersebut sebanyak waktu usia penulisnya belum lagi ditambah dengan banyak ilmu+pengalaman penulis lainnya jika penulisan 1 buku itu mengambil referensi dari banyak buku lainnya. Betapa banyaknya pengetahuan yang dapat kita ambil tanpa harus mengalaminya sendiri, tanpa menyita waktu kita untuk menjalani kehidupannya mereka, tanpa harus banyak sekali berkorban sepanjang hidupnya seperti penulis-penulis buku tersebut.
Bagaimana dengan mendengarkan orang berbicara?
Inipun sama baiknya yaitu orang tersebut menyebarkan pengetahuan yang dikuasainya setelah menyita waktunya, tenaganya, fikirannya untuk menjalani, mempelajari atau bahkan menderita pada keadaanya dalam memperoleh ilmunya itu. Sedangkan hanya dengan mendengarkannya saja dalam waktu yang sangat singkat dibandingkan kita harus menjalaninya dulu, kita bisa segera mengetahui pengetahuan tersebut apalagi kalau kita menyimak sekaligus merenunginya yang otomatis kita dapat segera memahaminya.
Maka mencari ilmu-ilmu baru harus menjadi jadwal dalam kegiatan harian kita. Menyiapkan fikiran dan tenaga yang segar untuk mencari ilmu. Menyediakan biaya untuk menambah ilmu. Andai ada rezeki dari Tuhan gunakanlah untuk keperluan primer secukupnya, selebihnya cari ilmu sebagai investasi, jangan beli barang-barang yang tidak diperlukan.
Fasilitas yang sudah adapun dapat digunakan untuk menambah ilmu seperti mendengarkan radio, menonton TV, surfing di internet sebagai gudang informasi dunia, tukar fikiran dengan siapapun dsb bahkan dengan merenung dan berfikir sendiri juga bisa dijadikan cara untuk menambah khasanah ilmu, Niatkan apapun yang telah diberikan Tuhan pada kita untuk menambah ilmu.
Kalau ilmunya bagus dan bermanfaat/berguna, makin banyak dan beragam ilmu yang kita pelajari maka itulah kunci kreatifitas manusia karena solusi berasal dari orang yang mau berfikir, pintar dan cerdas kreatif. Karena masalah yang terus bergerak dan makin kompleks tidak bisa dihadapi dengan ilmu yang sedikit, tapi makin tinggi kualitas diri kita dalam ilmu maka makin kreatif kita dalam menghasilkan solusi yang terbaik untuk masalah yang kita hadapi.
Hidup ini disiapkan untuk mulya dan bahagia bagi orang yang berilmu, pencinta ilmu, penguasa ilmu, pengamal ilmu dan penyebar ilmu.
Untuk apa kita bersikap tertutup terhadap ilmu ?! ……….. karena belum tentu kita mendapat kesempatan untuk mengamalkan ilmu yang kita ketahui tersebut pada situasi dan kondisi yang tepat sampai tiba-tiba saja waktu kita di dunia ini telah selesai dan segera masuk liang lahat, … tapi jika ilmu yang kita ketahui itu kita tularkan kepada orang lain, siapa tahu orang tersebut dapat memanfaatkan/menggunakan ilmu tersebut pada waktu dan tempat yang tepat sehingga banyak orang bisa mendapat dan merasakan kebaikan.
Sesungguhnya ada 3 hal yang akan tetap mengalirkan pahala kepada seseorang meskipun orang itu telah meninggalkan dunia ini, yaitu : ilmu yang bermanfaat yang terus berguna untuk kebaikan orang, anak yang soleh yang terus berbuat banyak kebaikan daripada keburukan dan harta yang berguna bagi kebaikan orang lain.
Maka mulailah dari sekarang, program-kan diri kita untuk waktu, fikiran, tenaga, biaya dan semua fasilitas lainnya yang bisa kita pergunakan untuk terus menambah stok ilmu.
Akhirnya … berkata …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kasih identitas yg jls dong klo komentar (biar km bs ikut terkenal gt)..nama, nim, kelas (lgkp), kampus..tq